Lompat ke konten
Home » Tips & Trik » Pre Inspection » Kurangnya Tekanan Angin pada Ban

Kurangnya Tekanan Angin pada Ban


Bagi mereka yang ingin mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya mengecek kondisi kendaraan agar perjalanan menjadi nyaman dan aman.

Selain mengecek kondisi mesin mobil, kondisi ban pun jangan luput dari pemeriksaan terutama tekanan angin. Banyak orang sering kali mengabaikan tekanan angin ban yang kurang, padahal kondisi itu berpotensi memicu kecelakaan fatal di jalan raya terutama saat melaju di jalan bebas hambatan (tol).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) ditemukan sekitar 27 persen mobil dan 32 persen light truck termasuk minivan dan kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang melaju di jalan dengan satu atau lebih ban yang berada dalam kondisi kempes atau kurang tekanan angin.

Menurut para ahli otomotif, ban kempes dapat menyebabkan dinding ban tertekuk sedemikian rupa, sehingga akan meningkatkan panas dalam ban yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pecah ban. Selain itu, ban kempes juga dapat menyebabkan ban menjadi lebih cepat aus yang akan berakibat mengurangi kemampuan handling (pengendalian) dan daya angkut, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Menurut beberapa produsen ban terkemuka di AS, tidak ada ban yang 100 persen mampu menahan udara tetap dalam ban itu. Setiap ban akan kehilangan rata-rata tujuh pounds per square inch (Psi) per tahun. Angka tersebut setara dengan pengujian yang dilakukan oleh laporan konsumen yang telah menguji sekitar 108 ban dari 36 merek 18 model yang diisi udara dengan tekanan tertentu, setelah sebelumnya kondisi ban dipastikan tidak dalam keadaan bocor.

Dalam pengujian tersebut, seluruh ban disimpan dalam ruangan dan temperatur kamar yang sama (sekitar 27 derajat Celsius), kemudian dengan alat ukur tekanan angin ban yang sangat presisi, tekanan ban pun dicatat setiap bulan. Ternyata setelah enam bulan, tidak satu pun ban yang tekanan anginnya sama dengan kondisi pada saat percobaan dimulai. Tekanan angin pada ban yang diuji tersebut semuanya berkurang, rata-rata tekanan yang hilang sekitar 4,4 Psi dengan rentang mulai 3 – 8 Psi.

Yang menarik, dalam pengujian tersebut ternyata tidak ada korelasi antara harga atau performa dengan hilangnya tekanan angin ban.

Hal itu dapat disimpulkan, udara menerobos ke luar selain dari lobang-lobang sangat kecil yang ada di seputar pelek dan pentil juga menyusup ke luar melalui dinding ban.

Yang pasti, memeriksa tekanan ban sebelum mudik amatlah penting untuk menjaga keselamatan. Ada baiknya setiap pemilik kendaraan juga memiliki alat pengukur tekanan ban yang baik, sehingga kondisi tekanan angin ban dapat dilakukan sendiri setiap saat.

Lakukan juga pengukuran tekanan angin pada masing-masing ban secara berkala setiap bulan. Pertahankan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik pembuat mobil.

Sumber: Toyota Astra

a

SANDY
GERRY