Karena harus menahan amarah, salah satu dampak positif puasa bagi kesehatan adalah kestabilan jiwa. Tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang tengah menjalankan ibadah puasa, tips-tips seputar cara mencegah atau menahan amarah juga tentu sangat penting dan berguna bagi siapa saja. Apalagi, bagi para pengendara. Sebab, potensi meledaknya emosi saat berkendara sangat besar. Paling tidak, ada “4K” yang menjadi pemicu amarah saat kita nyetir mobil. Yaitu Kemacetan, Kecelakaan, Kerusakan dan K yang keempat adalah Kelakuan. K terakhir ini maksudnya kelakuan buruk para pengendara yang ugal-ugalan. Sudah jelas, kemacetan sangat tidak nyaman bagi setiap pengendara. Begitu juga dengan kecelakaan, baik hanya sedikit tersenggol, tertabrak atau bahkan menabrak pengguna jalan lainnya. Sedangkan yang termasuk kerusakan, yaitu kasus-kasus seperti mogok di jalan, overheating, ban kempes, kopling putus, alarm tiba-tiba meraung, dan bermacam kasus lainnya. Jika terjadi, semua pemicu tersebut sanggup membuat para pengendara naik darah karena perjalanan pasti akan terhambat. Yang tidak kalah memancing emosi adalah kelakuan buruk para pengendara. Akibatnya bisa saja membuat mobil menjadi korban. Gaya berkendara yang ugal-ugalan ditambah salah paham dan emosi yang tak terkendali, mungkin saja berlanjut dengan perkelahian. Nah, berdasarkan empat pemicu emosi di jalan raya ini, kita dapat menyiapkan cara-cara mudah agar saat berkendara kita tidak terjebak dalam suasana yang membuat amarah kita meledak. Berikut ini beberapa poin yang sangat baik untuk diterapkan: 1.Rencanakan perjalanan Anda. Poin pertama ini mengharuskan kita menentukan waktu dan rute yang akan akan kita pilih untuk berkendara. Tujuannya untuk menghindarkan kemungkinan terjebak kemacetan. Kombinasi perencanaan, pemeriksaan dan sikap yang tidak terpancing perilaku buruk pengendara akan sangat berguna dalam meminimalisir maupun meredam potensi munculnya amarah. Selamat mencoba.
Sumber:
|